Aku diantara Pangeran Berjas hujan dan Kamu Hari itu sekitar pukul 16:00 aku sedang menunggu bus di sebuah halte bus, langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi muram, gelap dan angin yang berhembus begitu kencang, ku satukan kedua tangan untuk melawan dingin. Rasa takut mulai ku rasa, ketika kilatan cahaya dari petir seakan menyambar keatas sebuah bangunan tinggi yang berada tepat didepan halte bus tempatku menunggu bus, dengan spontan aku berteriak “ASTAGFIRULLAH” dan kututup mataku dengan kedua tanganku. Kemudian tak kudengar suara dentuman dari petir tersebut. Sedikit tapi pasti ku rentangkan jemari jemari ini dan mengintiplah aku dari balik tanganku. Tak ada hal yang terjadi dan kubuka tangan yang menutupi mata ini, karena disekitarku ramai, aku mencoba memeriksa keadaan sekitarku dan yang kutemui adalah tatapan kaget mereka yang disekitarku langsung menembakku dan tepat mengenai mata ini. “ADUH “ aku berseru dengan suara pelan, rasanya tuh, maluuu banget dan pengen
Don't be a stranger