Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Bondan ft fade 2 black

HIDUP BERAWAL DARI MIMPI Yo, ku jelang matahari dengan segelas teh panas Di pagi ini ku bebas karna gak ada kelas Di ruang mata ini kamar ini srasa luas Letih dan lelah juga lambat-lambat terkuras Teh sudah habis kerongkonganku pun puas Mulai ku tulis semua kehidupan di kertas Hari-hari yang keras, kisah cinta yang pedas Perasaan yang was-was dan gerakku yang terbatas Tinta yang keluar dari dalam pena Berirama dengan apa yang ku rasa Dalam hati ini ingin ku ubah semua Kehidupan monoton penuh luka putus asa Tinggalkanlah gengsi hidup berawal dari mimpi Gantungkan yang tinggi agar semua terjadi Rasakan semua peduli tuk ironi tragedi Senang bahagia hingga kelak kau mati Yo, yo, dunia memang tak selebar daun kelor Akal dan pikiranku pun tak selamanya kotor Membuka mata hati demi sebuah cita-cita Melangkah pasti, pena dan tinta berbicara Tetapkan pilihan tuk satu kemungkinan Sebagai bintang hiburan, dan terus melayang Tak heran ragaku, terbalut label mewah

Dia sebagai pembanding

Dia yang selalu menjadi pembanding untukku melihat yang lain, selama kaki ini berjalan setelah mengenal Dia aku tak pernah lagi menemukan seseorang yang memiliki sifat yang seperti Dia, bukan paras yang aku lihat dari dirinya tapi sesuatu yang menarik ku untuk melihatnya adalah sikap dan perilakunya yang membuatnya different dari yang lain. Sederhana, kata itulah yang menggambar diri Dia, dalam berbicara Dia tidak selalu merasa bahwa dia mengetahui semua hal, dia tak pernah berpikir bahwa orang yang lebih dewasa perkataanya mendekati nilai kebenaran, tapi dia berpikir , menurut Dia, bukan usia yang mencerminkan pola pikir tapi lingkunganlah. Bijak .. ini juga salah satu yang aku ingat dari diri Dia, ketika aku sedang membutuhkan saran dan bercerita dengan Dia, maka dengan bijak Dia akan memberikan saran, dimana saran tersebut sifatnya netral tidak ada maksud untuk mendoktrin. Dimana saran tersebut kita juga yang akan memutuskannya. Easy going.. Dia mudah sekali berteman dengan

begitu membuatku semangat

Pagi ini, begitu terasa enggan tubuh ini untuk terbangun dari ranjang tidur. Alarm Handphone terus saja berdengung didekat telingaku, membuatku terpaksa terbangun, dengan tergopoh gopoh seperti biasa aku melangkah ke toilet. Setelah itu aku terduduk didepan laptop dan langsung membaca beberapa artikel. Kulihat meja yang sangat berantakan, kertas, buku, pensil pulpen bertebaran dimana mana, sepertinya kamarku habis terkena badai lokal. Ah tapi aku masih enggan untuk merapihkannya, kubiarkan saja lah, nanti siang aku bereskannya. Mata mulai lelah membaca beberapa artikel, kebetulan kemarin aku habis pasang paket internet, langsunglah aku colok itu modem, berniat untuk merefresh otak, alhasil malah terjebak dengan waktu didalam dunia yang sangat huge, tak sadar sudah 1 jam aku masuk kedunia itu. Jemari tanganku terus saja menekan tuts keyboar dan mencari cari informasi, karena terlalu   banyak yang aku cari, akhirnya aku putuskan untuk merefresh otakku sekali lagi, aku mencari lagu,

Aku Bisa “AFI JUNIOR”

Aku Bisa “AFI JUNIOR” Kadang ku takut dan gugup Dan ku merasa oh-oh tak sanggup Melihat tantangan di sekitarku Aku merasa tak mampu Namun ku tak mau menyerah Aku tak ingin berputus asa Dengan gagah berani aku melangkah Dan berkata aku bisa… Aku bisa… aku pasti bisa… Ku harus terus berusaha Bila ku gagal itu tak mengapa Setidaknya ku tlah mencoba Aku bisa… aku pasti bisa… Ku tak mau berputus asa Coba terus coba sampai ku bisa AKU PASTI BISA! (instrument) Namun ku tak mau menyerah Aku tak ingin berputus asa Dengan gagah berani aku melangkah Dan berkata aku bisa… Aku bisa… aku pasti bisa… Ku harus terus berusaha Bila ku gagal itu tak mengapa Setidaknya ku tlah mencoba Aku bisa… aku pasti bisa… Ku tak mau berputus asa Coba terus coba sampai ku bisa AKU PASTI BISA! Aku bisa… aku pasti bisa… Ku harus terus berusaha Bila ku gagal itu tak mengapa Setidaknya ku tlah mencoba Aku bisa… aku pasti bisa… Ku t

Sebuah pertanyaan hati

Sebuah pertanyaan hati Dunia terasa sulit untuk ku gapai atau ku kelilingi, langkah kaki ku tak mungkin menapaki seluruh tempat yang ada didunia ini. Waktu juga menghalangiku untuk berkeliling. Aku hanya dapat duduk dan melihat dari jendela kamar kost ku dilantai 3, tapi bukanlah pemandangan yang indah yang dapat kulihat, kenapa?? Karena tepat didepan jendela kamar, berdiri bangunan yang cukup kokoh. Aku ingin sekali, berkeliling dan berbagi senyuman dengan mereka yang hidup didalam waktu yang mencekam, aku ingin memegang dan memeluk mereka, seakan aku siap untuk menjadi anti peluru mereka, tapi itu semua kusimpan jauh dihati ini, aku tak tega melihat ibu yang pasti tak rela untukku pergi, katika aku pergi ibu tak memiliki anak perempuan selain aku. Awan kecil yang mengintip dari balik gedung terus saja membawaku bermain main di atas sana. Satu menit, dua menit, dan tak terasa telah bermenit menit aku bermain diatas awan, yah itu semua hanya ilusi dalam pikirku. Tersada

true story

Pagi itu ketika aku hendak berangkat ketempat saya menimba ilmu, waktu itu kira-kira pukul 07:00 WIB, saya menunggu Bus yang biasa saya naiki, namun sudah 15 menit saya menunggu, bus tersebut tak datang-datang namun tak berapa lama bus lain yang juga melewati perguruan tinggi tempat saya menimba ilmu datang. Karena saya takut terlambat, akhirnya saya memutuskan untuk naik bus yang datang lebih dahulu, walau tarifnya lumayan mahal, tetapi karena memburu waktu saya pun naik. Ketika saya menaiki bus tersebut saya melihat 2 orang anak kecil yang sedang menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para penumpang bus pagi itu. Ketika melihat mereka seketika hati ini berkata “ ya allah sungguh beruntungnya aku yang memiliki kedua orang tua yang rela membanting tulang demi, anaknya tidak turun kejalan untuk mencari makan” saat itu pula saya meneteskan air mata dan berusaha menahan emosi yang dengan seketika meledak begitu saja didalam batin ini. Melihat wajah kedua anak tersebut tak dapat say

Wahai Engkau...

                 Wahai Engkau... Terdiam dalam keresahan jiwa Tanpa peduli dengan waktu yang terus pergi meninggalkanku Separuh jiwa telah terbang bersama mimpi Hidup seakan mati dan jiwa seakan kosong                 Dia, dia yang mencuri jiwa jiwa yang tenang                 Tanpa berdosa terus bermain dan bermain dengan jiwa jiwa itu                 Aku ingin dia merasakan   menjadi jiwa yang tercuri dan dipermainkan                 Separuh jiwaku telah dicuri Wahai engkau, pernahkah engkau paham? Tentang apa yang kau lakukan? Aku selalu ada, tapi engkau? Aku selalu mengerti, tapi engkau?                 Separuh jiwaku telah engkau curi, tanpa bersalah                 Sungguh tak pernah aku habis pikir,                 Kenapa engkau harus mencuri jiwaku?                 Apa salahku? Rintihku tak kau dengar? Laraku pun tak kau rasa Wahai engkau , kembalikan separuh jiwa yang engkau curi Agar aku dapat bernapas lega                 

Mungkin aku akan pergi

Mungkin aku akan pergi Pernah aku berpikir, ketika bangku tempatku duduk dikelas kosong begitu saja, apakah ada yang menyadari bahwa aku tak kan kembali ke tempat dudukku itu?? Apakah teman yang sering disebelahku sadar, bahwa aku tak hadir?? Apakah guru yang mengajarku sadar pula aku tak hadir dipelajarannya?? Ketika aku tak kembali, apakah mereka merasa kehilanganku? Atau mereka senang aku tak kembali?? Apakah sama jika dari awal aku memang tak pernah ada ditempat itu, seperti saat ini? Mereka yang tinggal bersamaku, apakah mereka merasa kehilangan ketika aku pergi?? Atau mereka merasa bahwa hal terbaik adalah ketika aku tak ada disekitar mereka?? Atau, apakah mereka merasa nyaman didekatku?? Dan senang mengenalku?? Semua pertanyaan muncul begitu saja, tanpa aku dapat mencegahnya untuk keluar dari bibir ini. Aku tak begitu banyak memiliki teman untuk berbagi cerita, karena aku merasa untuk cerita hidupku yang sedih aku tak ingin membagi kesedihan itu kepada mereka

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI Rapat Anggota Tahunan, atau yang sering disebut RAT. Apa sih RAT itu?? Saat mendapat tugas untuk menulis ini, saya sendiri bingung, karena jujur saya tidak pernah berhubungan dengan koperasi. Setelah membaca beberapa referensi yang saya pilih untuk menjadi sumber dalam tugas saya ini, saya akan mencoba menjelaskan secara singkat mengenai RAT dan tujuan dari diadakannya RAT. Rapat Anggota Tahunan atau yang sering disebut RAT ini, merupakan suatu agenda wajib didalam kepengurusan koperasi, karena didalam RAT tersebut akan terjadi pertanggung jawaban pengurus koperasi selama satu tahun kepada para anggota koperasi yang bersangkutan. Rapat anggota tahunan telah dibahas didalam AD (Anggaran Dasar) dan hal yang dibahas adalah mengenai: ·          Kedudukan Rapat Anggota didalam koperasi. ·          Waktu pelaksanaan Rapat Anggota. ·          Agenda Rapat Anggota. ·          Syarat sahnya Rapat Anggota dapat dilaksanakan. RAT minimal diadak

Cantikkah aku???

Cantikkah aku??? Pagi ini ketika aku terbangun dari tidur ku, aku sangat bersyukur karena aku dapat melihat matahari pagi kembali. Sehabis membuat jadwal untuk ujian di kalender yang tergantung didinding kamar, aku seperti   biasa duduk didepan televisi sambil menunggu teman kost-an ku selesai menggunakan kamar mandi. Saat aku sedang menonton tayangan televisi, tiba tiba aku meneteskan air mata. Aku mendengar tentang hukum mempercantik diri dengan operasi plastik. Jika melakukan operasi plastik untuk pengobatan maka hukumnya masih diperbolehkan didalam kepercayaan yang saya   anut, namun jika tujuannya untuk merubah demi mempercantik diri, maka hukumnya haram. Entah kenapa saat aku mendengar tentang firman allah mengenai hukum tersebut, air   mataku langsung menetes. Aku percaya dan yakin setiap manusia di ciptakan dengan semua kelebihan dan kekurangannya, bentuk yang diberikan tuhan didalam diri ini itu adalah kado terindah untukku, aku tak ingin merubah apapun yang ada, terke

Dia , aku dan senja

Dia , aku dan senja Dia yang telah mengambil separuh hati ini , dan kini telah jauh pergi. Untuk dia aku ingin menuliskan terima kasih atas sepenggal memori yang kau tinggalkan untukku disamping masjid itu. Mungkin aku tak dapat bertemu dan berbincang dengan Dia kembali. Dia begitu sempurna dimata ini, dia yang memberikan warna   dihidup ini tanpa dia sadari. Mungkin dia tak tahu, memori yang begitu singkat yang dia tinggalkan untukku, telah menemaniku selama 3 tahun belakangan ini. Aku sungguh takut menatap mata nya, ketika aku masih dapat berbincang dengannya dahulu disamping masjid itu, yang dapat aku lakukan adalah menundukan kepala ini dan menjatuhkan pandangan kearah lain. Dia , ketika aku mengingatnya, yang aku ingat adalah senja   dan masjid. Karena tempat dan waktu itu lah yang pertama kali merupakan tempat pertamaku bertemu dengan Dia . Dia, telah menggoreskan kenangan indah didalam memoriku selama hampir 2 bulan, dan kenangan itu bertahan hingga 3 tahun. Aku sel

Jalan panjang dan pintu akhirku

Jalan panjang dan pintu akhirku Hidup ini seperti sebuah jalan panjang yang aku sendiri tak tahu dimana ujungnya. Yang aku tahu, jika kita menemukan ujungnya maka itu adalah saat ketika aku bertemu dengan Tuhan ditempat yang semua manusia pasti akan kesana. Waktu itu, setiap hari semakin mendekat dan mulai menjamah kedalam diri ini, hari demi hari yang aku lewati kelak akan membawaku kedalam pintu akhir dari jalan panjangku ini. Setiap detik yang aku lewati , adalah setiap detik yang mengantarkanku kedepan pintu akhir. Aku hanya berharap ketika pintu itu ada dihadapku, dan ketika malaikat menjemputku, aku tidak merasakan sakit yang teramat. Kematian adalah suatu kepastian, nilainya lebih pasti dari pada ilmu matematika, yang banyak orang katakan matematika adalah ilmu pasti, tapi menurutku yang lebih pasti adalah waktu pintu akhir ada dihadap ku. Semua yang hidup didunia ini kelak akan menemukan ujung jalan, dimana ujung jalan itu terdapat pintu akhir. Ketika aku mene