Awalnya pas lagi belajar dikosan, temen gue sempet ngetes ngebaca kertas yang ada tulisannya tapi dari depan kaca, gue coba lah, dan ternyata gue lancar. Menurut artikel yang pernah dia baca, itu salah satu gangguna Disleksia. Gue sempet bingung, apa itu Disleksia. Kepo lah gue, mulai deh search search tentang Disleksia. Pas baca artikelnya juga emang aga bingung, apa iya gue termasuk orang pengidap Disleksia, tapi pas gue search kayanya ga ada artikel yang mengatakan cara mengetes seseorang itu terkena Disleksia dengan ngebaca kertas dari cermin, tapi ga tau juga apa mungkin gue belom nemuin artikelnya.
so Ini beberapa Artikel yang gue dapet dari kegiatan Search gue, semoga bisa membantu guys
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal").
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
so Ini beberapa Artikel yang gue dapet dari kegiatan Search gue, semoga bisa membantu guys
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal").
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi
disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan
membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia
pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain
memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai
juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
Penderita
disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita.
Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk
menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam
berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan
sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada
otak. Hal ini yang sering menyebabkan penderita disleksia dianggap
tidak konsentrasi dalam beberapa hal. Dalam kasus lain, ditemukan pula
bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian,
panjang lebar.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.[1]
Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah Albert Einstein, Tom Cruise, Bella Thorne, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi
Masalah yang Dialami Penderita Disleksia
1. Masalah fonologi: Yang dimaksud masalah fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dan bunyi
2. Masalah mengingat perkataan: Kebanyakan anak disleksia mempunyai level kecerdasan normal atau di atas normal. Namun, mereka mempunyai kesulitan mengingat perkataan.
3. Masalah penyusunan yang sistematis atau berurut: Anak disleksia mengalami kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, atau susunan huruf dan angka
4. Masalah ingatan jangka pendek: Anak disleksia mengalami kesulitan memahami instruksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek
5. Masalah pemahaman sintaks: Anak disleksia sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda.
yang gue alamin adalah gue susah ngebedain huruh f dan v. saking sulitnya kadang gue bilang huruf F adalah bendera. dan V gue ngasih isyarat dengan tangan membentuk V.
apa itu juga salah satu ciri-cirinya??
karena dari artikel dibawah ini dikatakan
• Bisa sangat tangkas, tapi sering bingung membedakan kiri/kanan, atas/bawah.
Matematika dan Manajemen Waktu
• Memiliki kesulitan membaca waktu, mengatur waktu, atau tepat waktu; kesulitan belajar informasi atau tugas yang berurutan.
• Perhitungan matematika menunjukkan ketergantungan pada penggunaan jari dan trik lainnya; tahu jawabannya, tapi tidak bisa menuangkannya di atas kertas.
• Dapat menghitung, namun memiliki kesulitan menghitung objek dan berurusan dengan uang.
• Dapat melakukan aritmatika, tapi gagal masalah penggunan kata, tidak dapat memahami aljabar atau matematika yang lebih tinggi.
Memori dan Kesadaran
• Memiliki memori jangka panjang yang bagus untuk pengalaman, lokasi, dan wajah.
• Memiliki memori yang buruk untuk urutan, fakta dan informasi yang belum pernah dialami.
• Berpikir terutama melalui gambar dan perasaan, bukan suara atau kata-kata (sedikit melakukan dialog internal) seperti yang sewajarnya dilakukan anak-anak.
Perilaku, Kesehatan, Pengembangan dan Kepribadian
• Sangat kacau atau tertib yang kompulsif.
• Bisa menjadi sumber kelucuan dan humor di kelas (badut kelas), bisa menjadi ‘pembuat masalah’, atau malah terlalu tenang.
• Mengalami tahap perkembangan yang terlalu dini atau justru terlambat, seperti berbicara, merangkak, berjalan, mengikat tali sepatu, dsb.
• Rawan infeksi telinga; sensitif terhadap makanan, zat aditif, dan produk kimia.
• Bisa jadi ‘tukang tidur’ atau malah tidurnya sangat singkat; masih mengompol pada usia yang tidak sepantasnya.
• Memiliki toleransi yang luar biasa tinggi atau rendah untuk sakit.
• Memiliki rasa keadilan yang kuat; emosionalnya sangat sensitif; berusaha keras untuk kesempurnaan.
• Kesalahan dan gejala-gejala tersebut meningkat secara dramatis karena mengalami kebingungan, tekanan waktu, stres emosional, atau kesehatan yang buruk.
ada dua tipe disleksia, yaitu developmental dyslexsia (bawaan sejak lahir) dan aquired dyslexsia (didapat karena gangguan atau perubahan cara otak kiri membaca). Developmental dyslexsia diderita sepanjang hidup pasien dan biasanya bersifat genetik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit ini berkaitan dengan disfungsi daerah abu-abu pada otak. Disfungsi tersebut berhubungan dengan perubahan konektivitas di area fonologis (membaca). Beberapa tanda-tanda awal disleksia bawaan adalah telat berbicara, artikulasi tidak jelas dan terbalik-balik, kesulitan mempelajari bentuk dan bunyi huruf-huruf, bingung antara konsep ruang dan waktu, serta kesulitan mencerna instruksi verbal, cepat, dan berurutan. Pada usia sekolah, umumnya penderita disleksia dapat mengalami kesulitan menggabungkan huruf menjadi kata, kesulitan membaca, kesulitan memegang alat tulis dengan baik, dan kesulitan dalam menerima.[1]
Tokoh-tokoh terkenal yang diketahui mempunyai disfungsi disleksia adalah Albert Einstein, Tom Cruise, Bella Thorne, Orlando Bloom, Whoopi Goldberg, Lee Kuan Yew dan Vanessa Amorosi
Masalah yang Dialami Penderita Disleksia
1. Masalah fonologi: Yang dimaksud masalah fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dan bunyi
2. Masalah mengingat perkataan: Kebanyakan anak disleksia mempunyai level kecerdasan normal atau di atas normal. Namun, mereka mempunyai kesulitan mengingat perkataan.
3. Masalah penyusunan yang sistematis atau berurut: Anak disleksia mengalami kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, atau susunan huruf dan angka
4. Masalah ingatan jangka pendek: Anak disleksia mengalami kesulitan memahami instruksi yang panjang dalam satu waktu yang pendek
5. Masalah pemahaman sintaks: Anak disleksia sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda.
yang gue alamin adalah gue susah ngebedain huruh f dan v. saking sulitnya kadang gue bilang huruf F adalah bendera. dan V gue ngasih isyarat dengan tangan membentuk V.
apa itu juga salah satu ciri-cirinya??
karena dari artikel dibawah ini dikatakan
Ciri – ciri orang yang mengidap dyslexia
antara lain sulit memposisikan letak huruf pada sebuah kata atau
kalimat, seperti “bola” menjadi “boal”, “aid” menjadi “adi', dan
sebagainya. Pengidap dyslexia juga tidak bisa membedakan beberapa huruf yang memiliki bunyi yang sama seperti “B,D,G,H,X,N” dan sebagainya.
Kebanyakan penderita Disleksia akan menunjukkan ciri-ciri dan perilaku berikut.
Penampilan secara umum
• Terlihat sangat cerdas, IQ tinggi dan pandai berbicara tapi tidak bisa membaca, menulis, atau mengeja di tingkat kelas yang sewajarnya sudah bisa.
• Sering di-cap malas, bodoh, ceroboh, tidak dewasa, ‘tidak mau berusaha’ atau ‘anak bermasalah’.
• Tidak masuk dalam kategori ‘terbelakang/tertinggal’ ataupun ‘cukup buruk’ untuk mendapat perhatian dan bantuan khusus dalam urusan pelajaran dan sekolah.
• IQ tinggi, namun nilai akademisnya jelek; tes lisannya baik tapi tes tulisnya buruk.
• Merasa bodoh, minder/rendah diri, menyembunyikan atau menutupi kelemahan dengan kompensasi strategi yang cerdik, mudah frustrasi dan emosional tentang bacaan sekolah atau pengujian.
• Berbakat dalam bidang seni, drama, musik, olahraga, mekanik, mendongeng, penjualan, bisnis, desain, pembangunan, atau mesin.
• Sering nampak bengong/keluar dari ‘zona alam sadar’ dan sering melamun; mudah tersesat atau bingung dengan waktu.
• Kesulitan untuk fokus; sering tampak "hiper" atau justru "melamun."
• Belajar dengan sangat baik melalui pengalaman, demonstrasi, eksperimen, observasi, dan alat bantu visual.
Sudut pandang, membaca dan mengeja
• Selalu mengeluh pusing, sakit kepala atau sakit perut saat membaca.
• Bingung dengan huruf, angka, kata-kata, urutan, atau penjelasan verbal.
• Saat membaca atau menulis sering melakukan pengulangan, penambahan, transposisi/memindah-mindah, kelalaian, substitusi/penyelipan, dan pembalikan huruf, angka dan kata-kata.
• Mengeluh merasa atau melihat gerakan yang tidak nyata saat membaca, menulis, atau menyalin. Mereka merasa simbol-simbol itu menari-nari dan berlompatan dari satu kalimat ke kalimat yang lain.
• Tampaknya memiliki gangguan penglihatan, namun pemeriksaan mata tidak menunjukkan masalah apapun.
• Terlihat sangat antusias dan jeli, atau tidak memiliki persepsi tentang kedalaman dan penglihatan tepi.
• Membaca dan membaca lagi kalimat yang sama, tapi tetap kurang paham.
• Mengeja dengan terputus-putus dan tidak konsisten.
Pendengaran dan Ucapan
• Memiliki pendengaran yang sangat peka, sering mendengar segala sesuatu yang tidak dikatakan atau tidak jelas bagi orang lain; mudah teralihkan perhatiannya oleh suara.
• Kesulitan menuangkan isi pikiran dalam kata-kata; berbicara dalam kalimat yang tergagap-gagap; meninggalkan kalimat dalam keadaan tidak lengkap/ ‘menggantung kalimat’; gagap di bawah tekanan; salah mengucapkan kata-kata panjang, atau mengubah urutan frase, kata dan suku kata ketika berbicara.
Menulis dan Keterampilan Motorik
• Bermasalah dengan menulis atau menyalin; genggaman pensil tidak biasa; tulisan tangan bervariasi (bentuknya tidak konsisten) atau tidak terbaca.
• Ceroboh, tidak terkoordinasi, lemah di bidang olah raga atau kerja
tim; kesulitan dengan tugas dan keterampilan motorik halus dan/atau
kasar; rentan terhadap mabuk perjalanan.Kebanyakan penderita Disleksia akan menunjukkan ciri-ciri dan perilaku berikut.
Penampilan secara umum
• Terlihat sangat cerdas, IQ tinggi dan pandai berbicara tapi tidak bisa membaca, menulis, atau mengeja di tingkat kelas yang sewajarnya sudah bisa.
• Sering di-cap malas, bodoh, ceroboh, tidak dewasa, ‘tidak mau berusaha’ atau ‘anak bermasalah’.
• Tidak masuk dalam kategori ‘terbelakang/tertinggal’ ataupun ‘cukup buruk’ untuk mendapat perhatian dan bantuan khusus dalam urusan pelajaran dan sekolah.
• IQ tinggi, namun nilai akademisnya jelek; tes lisannya baik tapi tes tulisnya buruk.
• Merasa bodoh, minder/rendah diri, menyembunyikan atau menutupi kelemahan dengan kompensasi strategi yang cerdik, mudah frustrasi dan emosional tentang bacaan sekolah atau pengujian.
• Berbakat dalam bidang seni, drama, musik, olahraga, mekanik, mendongeng, penjualan, bisnis, desain, pembangunan, atau mesin.
• Sering nampak bengong/keluar dari ‘zona alam sadar’ dan sering melamun; mudah tersesat atau bingung dengan waktu.
• Kesulitan untuk fokus; sering tampak "hiper" atau justru "melamun."
• Belajar dengan sangat baik melalui pengalaman, demonstrasi, eksperimen, observasi, dan alat bantu visual.
Sudut pandang, membaca dan mengeja
• Selalu mengeluh pusing, sakit kepala atau sakit perut saat membaca.
• Bingung dengan huruf, angka, kata-kata, urutan, atau penjelasan verbal.
• Saat membaca atau menulis sering melakukan pengulangan, penambahan, transposisi/memindah-mindah, kelalaian, substitusi/penyelipan, dan pembalikan huruf, angka dan kata-kata.
• Mengeluh merasa atau melihat gerakan yang tidak nyata saat membaca, menulis, atau menyalin. Mereka merasa simbol-simbol itu menari-nari dan berlompatan dari satu kalimat ke kalimat yang lain.
• Tampaknya memiliki gangguan penglihatan, namun pemeriksaan mata tidak menunjukkan masalah apapun.
• Terlihat sangat antusias dan jeli, atau tidak memiliki persepsi tentang kedalaman dan penglihatan tepi.
• Membaca dan membaca lagi kalimat yang sama, tapi tetap kurang paham.
• Mengeja dengan terputus-putus dan tidak konsisten.
Pendengaran dan Ucapan
• Memiliki pendengaran yang sangat peka, sering mendengar segala sesuatu yang tidak dikatakan atau tidak jelas bagi orang lain; mudah teralihkan perhatiannya oleh suara.
• Kesulitan menuangkan isi pikiran dalam kata-kata; berbicara dalam kalimat yang tergagap-gagap; meninggalkan kalimat dalam keadaan tidak lengkap/ ‘menggantung kalimat’; gagap di bawah tekanan; salah mengucapkan kata-kata panjang, atau mengubah urutan frase, kata dan suku kata ketika berbicara.
Menulis dan Keterampilan Motorik
• Bermasalah dengan menulis atau menyalin; genggaman pensil tidak biasa; tulisan tangan bervariasi (bentuknya tidak konsisten) atau tidak terbaca.
• Bisa sangat tangkas, tapi sering bingung membedakan kiri/kanan, atas/bawah.
Matematika dan Manajemen Waktu
• Memiliki kesulitan membaca waktu, mengatur waktu, atau tepat waktu; kesulitan belajar informasi atau tugas yang berurutan.
• Perhitungan matematika menunjukkan ketergantungan pada penggunaan jari dan trik lainnya; tahu jawabannya, tapi tidak bisa menuangkannya di atas kertas.
• Dapat menghitung, namun memiliki kesulitan menghitung objek dan berurusan dengan uang.
• Dapat melakukan aritmatika, tapi gagal masalah penggunan kata, tidak dapat memahami aljabar atau matematika yang lebih tinggi.
Memori dan Kesadaran
• Memiliki memori jangka panjang yang bagus untuk pengalaman, lokasi, dan wajah.
• Memiliki memori yang buruk untuk urutan, fakta dan informasi yang belum pernah dialami.
• Berpikir terutama melalui gambar dan perasaan, bukan suara atau kata-kata (sedikit melakukan dialog internal) seperti yang sewajarnya dilakukan anak-anak.
Perilaku, Kesehatan, Pengembangan dan Kepribadian
• Sangat kacau atau tertib yang kompulsif.
• Bisa menjadi sumber kelucuan dan humor di kelas (badut kelas), bisa menjadi ‘pembuat masalah’, atau malah terlalu tenang.
• Mengalami tahap perkembangan yang terlalu dini atau justru terlambat, seperti berbicara, merangkak, berjalan, mengikat tali sepatu, dsb.
• Rawan infeksi telinga; sensitif terhadap makanan, zat aditif, dan produk kimia.
• Bisa jadi ‘tukang tidur’ atau malah tidurnya sangat singkat; masih mengompol pada usia yang tidak sepantasnya.
• Memiliki toleransi yang luar biasa tinggi atau rendah untuk sakit.
• Memiliki rasa keadilan yang kuat; emosionalnya sangat sensitif; berusaha keras untuk kesempurnaan.
• Kesalahan dan gejala-gejala tersebut meningkat secara dramatis karena mengalami kebingungan, tekanan waktu, stres emosional, atau kesehatan yang buruk.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2304298-mengenali-gejala-disleksia-pada-anak/
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=19422
http://id.wikipedia.org/wiki/Disleksia
terima kasih untuk beberapa artikel diatas sangat membantu
Terimakasih atas infonya
BalasHapus